Sumber: Time and Date,Smithsonian Magazine,Time and Date,S | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Fenomena langit kembali akan menghiasi kalender astronomi pada akhir Agustus 2025. Salah satu yang menarik perhatian adalah Black Moon, peristiwa langka yang hanya terjadi sekitar sekali setiap hampir tiga tahun.
Kejadian ini menandai kemunculan bulan baru tertentu yang tidak biasa dalam siklus astronomi. Walau terdengar misterius, Black Moon justru tidak dapat dilihat secara langsung di langit malam.
Namun, kegelapan yang dihasilkannya akan menjadi kesempatan emas untuk menikmati keindahan alam semesta dengan jelas dan tanpa gangguan cahaya bulan.
Baca Juga: Harga Batubara Turun, Permintaan Alat Berat Sektor Tambang Melorot
Apa Itu Black Moon?
Menurut penjelasan dari media astronomi, Time and Date, Black Moon pada 23 Agustus 2025 termasuk jenis seasonal Black Moon, yaitu bulan baru (New Moon) ketiga dalam satu musim astronomi yang memiliki empat kali bulan baru.
Fenomena ini cukup jarang karena hanya muncul sekitar sekali setiap 33 bulan. Menariknya, perbedaan zona waktu membuat sebagian wilayah dunia mengalaminya pada 22 Agustus, sedangkan wilayah lainnya, termasuk Indonesia, akan berada pada tanggal 23 Agustus.
Mengapa Black Moon Tidak Terlihat?
Meskipun namanya terdengar seperti pertanda bulan gelap total, Black Moon sebenarnya adalah fase bulan baru, di mana sisi terang bulan sepenuhnya menghadap Matahari dan sisi gelapnya menghadap Bumi.
Melansir dari situs media Smithsonian Institution, Smithsonian Magazine Kondisi ini membuat bulan sama sekali tidak tampak di langit malam.
Justru karena tidak ada cahaya bulan membuat langit menjadi jauh lebih gelap, menciptakan kondisi ideal untuk stargazing atau memandang bintang-bintang.
Jika lokasi Anda kebetulan minim polusi cahaya, bintang-bintang, gugus bintang, galaksi, hingga objek langit redup lainnya bisa terlihat lebih jelas.
Momen Terbaik untuk Stargazing
Black Moon tahun ini hadir tidak lama setelah puncak hujan meteor Perseids pada 11-13 Agustus 2025.
Meski intensitas meteor akan berkurang, sisa-sisa dari hujan meteor tersebut masih mungkin terlihat di langit yang gelap.
Hal ini membuat malam Black Moon menjadi waktu yang sangat ideal bagi pengamat langit untuk menikmati kombinasi langit bebas cahaya bulan dan potensi penampakan meteor.
Bagi para pecinta astronomi, fenomena ini jadi kesempatan untuk memandang langit malam dan menikmati fenomena astronomi yang jarang terjadi.
Tonton: Momen Kebangkitan Bisnis Garmen dan Alas Kaki Indonesia
Tips Mengamati Black Moon dengan Maksimal
Agar pengalaman stargazing saat Black Moon lebih berkesan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Pilih lokasi dengan polusi cahaya rendah, seperti area pedesaan atau dataran tinggi yang jauh dari lampu kota.
- Gunakan mata telanjang terlebih dahulu untuk menyesuaikan penglihatan dengan kegelapan, kemudian baru gunakan teropong atau teleskop.
- Siapkan peralatan pendukung seperti kursi lipat, selimut, dan pakaian hangat jika mengamati di area terbuka pada malam hari.
- Cek prakiraan cuaca dari BMKG atau lembaga resmi lain untuk memastikan langit cerah pada malam pengamatan.
Dengan persiapan yang tepat, langit gelap pada malam Black Moon akan menjadi panggung sempurna untuk menyaksikan keindahan bintang dan galaksi, bahkan mungkin sisa-sisa meteor yang melintas.
Selanjutnya: Daftar Promo HUT RI 80 di Holland Bakery, Fore, Mister Donut dan Tom Sushi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News