Sumber: Astrophotons,Wikipedia | Editor: Arif Budianto
KONTAN.CO.ID - Mengenal objek antarbintang, apa saja yang sudah ditemukan, dan mengapa itu penting.
Kita mengenal ada beberapa benda langit yang kita ketahui sejauh ini. Kebanyakan benda langit yang kita ketahui berada di sekitar Tata Surya.
Misalnya, planet, asteroid, satelit, komet, dan yang lainnya.
Namun, ada kalanya benda langit yang sudah kita kenal ini muncul dari luar Tata Surya. Inilah yang disebut dengan objek antarbintang.
Mengutip Wikipedia, objek antarbintang didefinisikan sebagai objek astronomi yang tidak berasal dari Tata Surya dan tidak terikat ke sebuah bintang.
Objek ini dicirikan dengan lintasannya yang hiperbolik, yaitu nilai eksentris orbit yang lebih besar dari 1.
Mengutip laman Astrophotons, ada beberapa alasan mengapa objek antarbintang ini jarang ditemukan. 
Baca Juga: Komet 3I/ATLAS Akan Mendekati Bumi, Bisakah Diamati Menggunakan Mata Telanjang?
Berikut ini adalah empat alasan mengapa objek antarbintang jarang ditemukan:
- Kecil dan redup. Sebagian besar objek antarbintang hanya berdiameter beberapa ratus meter hingga beberapa kilometer. Mereka juga tidak bersinar, hanya memantulkan sinar matahari, yang membuat mereka sangat redup dibandingkan dengan latar belakang gelap ruang angkasa.
- Pengembara yang cepat. Objek-objek ini melesat melalui Tata Surya dengan kecepatan puluhan kilometer per detik. Pada saat teleskop mendeteksinya, mereka sudah dalam perjalanan keluar.
- Cakupan survei terbatas. Survei langit luas seperti Pan-STARRS, ATLAS, dan Vera Rubin (di masa mendatang) memindai area yang sangat luas, tetapi langit masih sangat luas, dan jendela untuk melihat pengunjung antarbintang sangat singkat.
- Penampakan yang membingungkan. Objek antarbintang dapat menyamar sebagai komet atau asteroid biasa sampai para astronom menghitung orbit hiperboliknya. Baru kemudian menjadi jelas bahwa objek tersebut berasal dari luar pengaruh Matahari.
Masih dari sumber yang sama, saat ini tiga objek antarbintang yang telah ditemukan. Di antaranya adalah 1I/Oumuamu pada tahun 2017, 2I/Borisov pada tahun 2019, dan 3I/ATLAS pada tahun 2025.
Sebagian merupakan komet, seperti 2I/Borisov dan 3I/ATLAS, namun 1I/Oumuamua masih diperdebatkan apakah itu komet, asteroid, atau sesuatu yang sama sekali baru karena orbit dan percepatannya aneh, dan membingungkan para astronom.
Baca Juga: Fenomena Astronomi Pekan ini (15-21 Desember 2025): Ada Komet 3I/ATLAS dan Solstis
Temuan objek antarbintang pada akhirnya bukan sekadar hal yang menarik perhatian, mereka adalah sampel langsung dari sistem tata surya lain.
Tidak seperti cahaya dari bintang-bintang yang jauh atau spektrum eksoplanet, ini adalah potongan materi fisik yang terbentuk di sekitar bintang lain dan entah bagaimana bisa sampai ke Tata Surya kita.
Apa pentingnya mengetahui objek antarbintang?
Baca Juga: Setelah Geminid, Ursid Hiasi Langit Desember 2025: Catat Tanggalnya
Bagi para astronom, temuan ini penting sekaligus menjawab beberapa pertanyaan. Misalnya, bagaimana sistem tata surya terbentuk dan berevolusi, material apa yang umum ditemukan di sistem lain, apakah benda-benda antarbintang membawa unsur-unsur pembangun kehidupan, dan mengintip masa depan agar kita lebih siap mendeteksi objek antarbintang yang berpotensi berbahaya jika suatu hari nanti mendekati Bumi.
Tonton: IHSG Kembali Memerah Hari ini, 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah & Tertinggi 19 Desember 2025
Selanjutnya: Mahasiswa Wajib Tahu: Strategi Jitu Kelola Keuangan Efektif
Menarik Dibaca: Kenaikan Suku Bunga BoJ Guncang Pasar Kripto, Begini Saran bagi Investor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













