Sumber: BMKG,BMKG | Editor: Arif Budianto
KONTAN.CO.ID - Inilah yang harus Anda ketahui tentang bencana Hidrometeorologi dan contohnya.
Seperti yang kita ketahui bersama, cuaca ekstrem berpotensi mendatangkan bencana alam yang tentunya tidak kita inginkan.
Salah satunya bencana yang dikenal dengan Hidrometeorologi.
Mengutip leaflet yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Hidrometeorologi adalah fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi) yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa, cedera, atau dampak kesehatan lainnya, dan ekonomi, atau kerusakan lingkungan.
Berikut ini adalah beberapa contoh bencana yang termasuk dalam Hidrometeorologi. 
Baca Juga: Siklon Tropis Fina, ini Penjelasan dan Dampak Terhadap Cuaca di Indonesia
Curah Hujan Ekstrem
Curah hujan ekstrem adalah curah hujan yang jatuh di suatu lokasi tertentu dengan intensitas melebihi batas atau curah hujan biasanya dalam waktu tertentu.
Curah hujan ekstrem dipicu oleh pertumbuhan awan konventif (cumulonimbus) yang masif dan mencapai atmosfer yang tinggi.
Selain curah hujan intensitas tinggi, awan cumolonimbus juga umumnya dapat disertai golakan angin kencang, hujan es dan potensi puting beliung.
Baca Juga: Siklon Tropis Memicu Cuaca Ekstrem, Ini Penjelasan yang Harus Anda Ketahui
Angin Kencang
Angin kencang adalah naiknya kecepatan angin lebih dari 27,8 km/jam dari wilayah dengan tekanan udara yang lebih tinggi ke wilayah dengan tekanan udara yang lebih rendah.
Puting Beliung
Puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit hingga beberapa menit.
Angin beliung umumnya terjadi pada siang hingga sore hari pada pergantian musim hujan ke musim kemarau (pancaroba).
Banjir
Banjir juga termasuk Hidrometeorologi. Luapan air yang merendam tanah ini bisanya terjadi sebagai limpahan dari badan air, seperti sungai, danau, atau laut, di mana air melewati atau memecah tanggul, yang mengakibatkan sebagian air keluar dari batas atau mungkin terjadi karena akumulasi air hujan di tanah yang sudah jenuh.
Longsor
Tanah longsor terjadi di lingkungan, yang ditandai oleh kemiringan lereng yang curam atau landai dengan sudut tertentu, pegunungan hingga tebing pantai atau di dasar laut.
Dalam banyak kasus, tanah longsor dipicu oleh peristiwa tertentu (seperti hujan lebat, gempa bumi, lereng miring untuk membangun jalan, dan banyak lainnya).
Kekeringan
Kekeringan adalah defisit curah hujan pada suatu wilayah dalam periode tertentu. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kelembaban tanah yang menyebabkan kerusakan tanaman.
Dampaknya dapat dirasakan di beberapa sektor seperti sektor pertanian, sosial, dan ekonomi.
Kebakaran Hutan dan Lahan
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) adalah peristiwa terbakarnya banyak pohon, semak, paku-pakuan, dan rumput di suatu wilayah.
Penyebab Karhutla adalah bisa karena faktor alam (kekeringan, musim kemarau yang berkepanjangan dan sambaran petir) serta bisa karena faktor ulah manusia (pembakaran hutan secara sengaja untuk membuka lahan baru, membuang puntung rokok dan membakar sampah di dekat area hutan).
Kualitas Udara Buruk
Kualitas udara mengacu pada kondisi udara di sekitar kita. Kualitas udara yang buruk berkaitan dengan tingkat polusi udara yang tinggi disebabkan oleh asap, debu, dan kabut asap serta pengotor udara lainnya.
Kualitas udara ditentukan oleh nilai konsentrasi polutan di udara atau berdasarkan indeks-indeks kualitas udara lainnya.
Baca Juga: Ini yang Harus Anda Ketahui Tentang Badai Geomagnetik: Penyebab, Dampak, dan Aurora
Itulah pembahasan tentang bencana Hidrometeorologi, semoga bisa menambah wawasan.
Tonton: Jobstreet Ungkap Indonesia Jadi Pusat Penipuan Lowongan Kerja di Asia
Selanjutnya: Cerita Lender yang Taruh Dana Pensiunnya di Dana Syariah Indonesia
Menarik Dibaca: 6 Alasan Minum Air Putih Menurunkan Gula Darah Tinggi secara Alami
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













