Sumber: Space | Editor: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - Simak fenomena astronomi pada bulan Oktober 2025. Bulan Oktober ini akan menjadi bulan yang istimewa bagi para pecinta astronomi, karena langit malam akan dipenuhi beragam fenomena menarik yang bisa diamati langsung, bahkan tanpa teleskop.
Mulai dari kedekatan Bulan dengan Saturnus, supermoon Harvest yang akan tampak lebih besar dan terang, hingga deretan hujan meteor.
Ada beberapa jenis meteor seperti Draconid, Taurid Selatan, Delta Aurigid, dan Orionid akan siap menghiasi malam-malam Oktober.
Baca Juga: Apa Itu Ekuinoks Matahari? Pahami Fenomena yang Akan Terjadi 23 September
Fenomena Langit Spesial Oktober 2025
Tidak hanya itu, akan ada pula momen langka ketika Bulan tampak berdampingan dengan Venus serta kesempatan terbaik untuk melihat Galaksi Triangulum dan Merkurius.
Fenomena-fenomena ini menjadikan Oktober 2025 sebagai waktu yang kaya pengalaman visual sekaligus edukatif bagi pengamat langit di seluruh dunia.
Bulan Oktober 2025 akan dihiasi dengan berbagai fenomena langit menarik yang sayang untuk dilewatkan, dirangkum dari laman Space.
Baca Juga: Ada Gerhana Matahari Parsial 21 September 2025, Apakah Bisa Dilihat di Indonesia?
1. Bulan Dekat Saturnus (5 Oktober)
Pada Minggu (5/10/2025), Bulan hampir purnama akan tampak berdekatan dengan Saturnus dengan jarak sekitar 3,3 derajat. Fenomena ini semakin unik karena bertepatan dengan fase retrograde Saturnus yang berlangsung hingga 27 November 2025. Planet bercincin itu akan terlihat jelas di samping Bulan, bahkan tanpa teleskop.
2. Supermoon Harvest (6–7 Oktober)
Fenomena supermoon terjadi saat Bulan berada di perigee atau titik terdekat dengan Bumi. Pada Senin hingga Selasa (6–7/10/2025), Bulan akan tampak 14% lebih besar dan 30% lebih terang dibandingkan saat posisi terjauhnya.
Fenomena ini disebut Harvest Moon karena berdekatan dengan ekuinoks musim gugur, purnama ini diperkirakan menjadi salah satu yang paling terang sepanjang tahun.
3. Hujan Meteor Draconid (8 Oktober)
Rabu (8/10/2025), hujan meteor Draconid akan memuncak. Fenomena ini berasal dari debu Komet 21P/Giacobini-Zinner dan dapat menghasilkan sekitar 10 meteor per jam. Sayangnya, cahaya supermoon masih cukup terang sehingga dapat mengurangi visibilitas meteor yang redup.
Baca Juga: Selain Blood Moon, Ini 10 Fenomena Astronomi Unik di Bulan September 2025
4. Bulan Dekat Gugus Bintang Pleiades (10 Oktober)
Pada Jumat (10/10/2025), Bulan akan tampak sangat dekat dengan gugus bintang Pleiades atau Seven Sisters, dengan jarak kurang dari satu derajat. Meski cahaya Bulan cukup kuat, beberapa bintang paling terang tetap bisa dilihat dengan mata telanjang.
5. Hujan Meteor Taurid Selatan (10 Oktober hingga akhir Oktober)
Fenomena ini dikenal karena bola api besar yang bergerak lambat melintasi langit. Walau jumlah meteor per jam relatif sedikit, kilau terang yang ditinggalkan membuatnya memukau.
6. Hujan Meteor Delta Aurigid (11 Oktober)
Pada hari Sabtu (11/10/2025), hujan meteor Delta Aurigid dari rasi Auriga akan menghiasi langit. Intensitasnya tergolong rendah hingga sedang, namun tetap menarik jika kondisi langit cerah.
Baca Juga: Gerhana Bulan Total 2025: Jadwal Sesuai Zona Waktu dan Tips untuk Melihatnya
7. Galaksi Triangulum di Posisi Tinggi (15 Oktober)
Hari Rabu (15/10/2025), Galaksi Triangulum, galaksi spiral terbesar ketiga setelah Bimasakti dan Andromeda akan berada pada posisi tinggi di langit. Pengamatan terbaik dilakukan di lokasi minim polusi cahaya, meski teleskop tetap memberi detail lebih jelas.
8. Bulan Bertemu Venus (19 Oktober)
Hari Minggu (19/10/2025), Bulan dan Venus akan tampak berdampingan di langit timur menjelang fajar dengan jarak kurang dari empat derajat. Pertemuan ini menampilkan pemandangan indah karena Venus dikenal sebagai bintang fajar paling terang.
Baca Juga: Black Moon 23 Agustus: Apa Itu dan Bagaimana Cara Melihatnya?
9. Hujan Meteor Orionid (21 Oktober)
Pada Selasa (21/10/2025), hujan meteor Orionid yang berasal dari sisa Komet Halley mencapai puncaknya.
Beruntung, fenomena ini bertepatan dengan fase bulan baru sehingga langit cukup gelap. Orionid bisa menghasilkan hingga 20 meteor per jam dengan kecepatan tinggi, terutama sejak tengah malam hingga menjelang fajar.
10. Penampakan Terbaik Merkurius (29 Oktober)
Terakhir, pada Rabu (29/10/2025), Planet Merkurius mencapai elongasi timur atau titik terjauh dari Matahari. Inilah waktu terbaik untuk mengamatinya, terutama di langit barat setelah matahari terbenam.
Pastikan Anda memantau perkembangan fenomena langit tersebut melalui laman BMKG maupun Space.com.
Itulah beberapa daftar fenomena astronomi pada bulan Oktober 2025.
Tonton: 9 Orang Terpapar Zat Radioaktif di Cikande, Pemerintah Tetapkan Status Kejadian Khusus
Selanjutnya: Luhut Jamin Anggaran BGN Terserap, Minta Menkeu Purbaya Tak Tarik Anggaran
Menarik Dibaca: Maskara Kering? Ini 4 Cara Mencairkan Maskara yang Kering dengan Mudah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News