kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.403.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.718   7,00   0,04%
  • IDX 8.657   -53,52   -0,61%
  • KOMPAS100 1.182   -11,11   -0,93%
  • LQ45 848   -7,02   -0,82%
  • ISSI 309   -1,55   -0,50%
  • IDX30 438   -4,20   -0,95%
  • IDXHIDIV20 507   -6,34   -1,24%
  • IDX80 132   -1,12   -0,84%
  • IDXV30 139   -1,90   -1,35%
  • IDXQ30 139   -1,98   -1,40%
IPTEK /

Mengenal 3I/ATLAS: Komet Antarbintang yang akan Mendekati Bumi pada 19 Desember


Rabu, 10 Desember 2025 / 04:30 WIB
Mengenal 3I/ATLAS: Komet Antarbintang yang akan Mendekati Bumi pada 19 Desember
ILUSTRASI. Mengenal 3I/ATLAS: Komet Antarbintang yang akan Mendekati Bumi pada 19 Desember

Sumber: European Space Agency | Editor: Arif Budianto

KONTAN.CO.ID - Inilah penjelasan yang harus Anda ketahui tentang Komet 3I/ATLAS. Apa keistimewaan benda langit ini? Mari kita mulai pembahasannya.

Kita mengenal beberapa benda langit yang ada di Tata Surya. Sebut saja planet, asteroid, komet, bulan, hingga Matahari.

Hampir kebanyakan benda langit yang disebutkan di atas dapat kita lihat di atas langit dari sudut pandang Bumi.

Berbicara tentang benda langit, komet adalah benda langit yang jika dilihat dari Bumi memiliki ekor.

Baca Juga: Inilah Fenomena Astronomi yang Terjadi Minggu ini (8-14 Desember 2025)

Mungkin sebagian orang mengenal komet sebagai bintang berekor, sayangnya istilah tersebut kurang tepat.

Komet sama sekali bukan bintang. Mengutip laman NASA, komet adalah bola salju kosmik yang terdiri dari gas, batuan, dan debu beku yang mengorbit Matahari.

Ketika mendekati Matahari, debu dan gas membentuk ekor yang membentang menjauh dari Matahari sejauh jutaan mil.

Komet 3I/ATLAS ditangkap dari Teleskop Angkasa Hubble pada 30 November 2025

Masih membahas tentang komet, belakangan ini ada komet yang menarik perhatian pengamat langit. Komet tersebut bernama Komet 3I/ATLAS.

Komet 3I/ATLAS menjadi perbincangan menarik karena ini merupakan objek antarbintang yang artinya berasal dari luar Tata Surya.

Baca Juga: Kapan Bisa Melihat Fenomena Supermoon Lagi? Ini Penjelasanya

Menurut European Space Agency (ESA), komet ini merupakan objek antarbintang ketiga dari jenisnya yang pernah diamati, setelah 1I/’Oumuamua pada tahun 2017 dan 2I/Borisov pada tahun 2019.

Komet 3I/ATLAS terdeteksi pada 1 Juli 2025 oleh teleskop Asteroid Terrestrial-impact Alert System (ATLAS) di Rio Hurtado, Chili.

Lintasannya yang tidak biasa menimbulkan kecurigaan bahwa objek ini berasal dari ruang antarbintang.

Hal ini kemudian dikonfirmasi oleh para astronom di seluruh dunia, dan objek tersebut akhirnya mendapatkan nama resmi Komet 3I/ATLAS.

ESA menambahkan bahwa temuan 3I/ATLAS ini merupakan temuan penting karena komet ini benar-benar asing. 

Setiap planet, bulan, asteroid, komet, dan bentuk kehidupan di Tata Surya kita memiliki asal-usul yang sama.

Namun, komet antarbintang adalah benda langit yang benar-benar asing, membawa petunjuk tentang pembentukan dunia yang jauh melampaui dunia kita.

Masih dari sumber yang sama, 3I/ATLAS juga akan mendekati planet kita pada pertengahan bulan Desember ini.

Pendekatan terdekat komet tersebut ke Bumi sekitar 270 juta km pada tanggal 19 Desember 2025.

Baca Juga: Inilah Fenomena Astronomi Desember 2025: Super Cold Moon & Hujan Meteor

Apakah pendekatan komet ini akan membahayakan planet kita?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya 3I/ATLAS akan berada pada jarak terdekatnya sekitar 270 juta km – sekitar 1,8 kali jarak Bumi-Matahari.

Pada titik terdekatnya dengan Bumi, komet ini akan berada di sisi lain Matahari.

Komet ini juga tidak menimbulkan bahaya bagi planet kita, maupun planet lain yang ada di Tata Surya.

Tonton: IHSG Turun Hari ini, 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah & Tertinggi 9 Desember 2025

Selanjutnya: Berburu Cuan Asuransi Perjalanan di Musim Liburan

Menarik Dibaca: Cermati, Berikut 4 Emiten yang Masuk Cum Dividen Rabu (10/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

×