Sumber: Info BMKG | Editor: Arif Budianto
KONTAN.CO.ID - Ketahui perbedaan siklon tropis dan bibit siklon. Simak pembahasan singkat yang mudah dipahami menurut BMKG.
Melalui akun media sosial resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) via Instagram, sebuah infografis terkait perbedaan siklon tropis dan bibit siklon tropis.
Menurut BMKG, siklon tropis, bibit siklon tropis, dan puting beliung kelihatannya mirip. Faktanya berbeda, namun ada keterkaitannya satu sama lain. Berikut pembahasan yang dapat Anda simak selengkapnya sebagai berikut. 
Baca Juga: Puncak Geminid 2025 Tiba Pekan Depan: Raja Meteor di Tengah Musim Hujan
Bibit Siklon
Bibit siklon adalah fase awal pembentukan siklon tropis dengan kecepatan angin 15-34 knot.
Jika kondisi atmosfer mendukung, bibit ini akan tumbuh menjadi siklon tropis dengan kecepatan mencapai 35 knot atau lebih, dan semakin terorganisir membentuk struktur badai.
Bagaimana dengan siklon tropis?
Siklon Tropis
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bibit siklon merupakan cikal bakal terbentuknya siklon tropis.
Definisi siklon tropis adalah badai besar yang terbentuk di atas perairan hangat (minimal 26,5 derajat Celcius). Dengan radius mencapai 150-200 km.
Siklon ini memiliki angin kencang minimal 63km/jam yang berputar dengan kecepatan luar biasa, dan menjadi salah satu fenomena cuaca paling kuat di Bumi.
BMKG juga menambahkan perbedaan antara siklon tropis dan puting beliung. Misalnya, dilihat dari skala, durasi, dan dampak dari cuaca ekstrem tersebut.
Siklon Tropis
- Skala: Badai raksasa yang terjadi di atas laut hangat dengan dampak meluas
- Durasi: Rata-rata bertahan selama 3-18 hari
- Dampak: Sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan besar di wilayah yang luas
Puting Beliung
- Skala: Terjadi di di daratan atau perairan dangkal dan memiliki skala kecil dibandingkan siklon tropis
- Durasi: Umumnya berlangsung sekitar 5-10 menit
- Dampak: Sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan besar pada area yang lebih kecil
Baca Juga: Cold Moon di Tahun 2025 Bertepatan dengan Supermoon, ini Penjelasan dan Dampaknya
Berbicara tentang siklon tropis, mungkin sebagian orang bertanya mengapa cuaca ekstrem tersebut bisa terjadi di Indonesia?
Mengutip laman resmi BMKG, menurut klimatologi, wilayah Indonesia terletak di garis khatulistiwa yang termasuk dalam wilayah tidak dilalui oleh lintasan siklon tropis.
Namun demikian banyak juga siklon tropis yang terjadi di sekitar wilayah Indonesia, dan memberikan dampak tidak langsung pada kondisi cuaca di Indonesia.
Baca Juga: Jadwal Fase Bulan Desember 2025: Ada Cold Moon, ini Penjelasannya
Contohnya, siklon tropis Rosie (2008) yang terbentuk di sebelah barat Banten, siklon tropis Kirrily yang terbentuk di sekitar Kepulauan Aru, siklon tropis Inigo, yang pada saat masih berupa bibit sempat melintasi Nusa Tenggara, dan badai tropis Vamei (2001), yang diklaim sebagai badai tropis yang terbentuk paling dekat dengan khatulistiwa yaitu di sekitar semenanjung Malaka.
Demikian pembahasan terkait siklon tropis, bibit siklon, dan perbedaannya serta mengapa cuaca ekstrem tersebut bisa berada di Indonesia.
Tonton: Toba Pulp Lestari Bantah Rusak Lingkungan, Gubernur Sumut Tetap Bahas Penutupan
Selanjutnya: Investor Pemula Wajib Tahu: Beda Saham, Obligasi, Reksa Dana
Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart 1-15 Desember 2025, Joyday Blackforest Beli 2 Lebih Murah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













